SOLUSI UNTUK AUDIT SI TENTANG PEMBOBOLAN UANG PADA UANG VIRTUAL (CRYPTOCURRENCY)

Cryptocurrency tak bisa dilepaskan dari inovasi dan kemajuan teknologi digital yang tak dapat dibendung dan makin luas memengaruhi kehidupan manusia modern.
Laju teknologi itu tak cuma terlihat dari aktivitas berselancar di internet dengan aplikasi Google misalnya. Lebih dari itu, teknologi digital juga menyentuh aspek mendasar--tanpa reduksi untuk menyebut sebagai satu-satunya kebutuhan utama masyarakat modern--dalam keseharian manusia, yakni uang sebagai alat tukar
Kita tahu bahwa uang yang umumnya berlaku di dunia saat ini ialah uang fisik yang sudah kita kenal sejak pertama kali mendapat uang saku dari orangtua.
Tapi rupanya, di dunia modern yang dinamis ini, selain uang fisik tersebut--entah dolar, rupiah, dinar, riyal, yen, atau yuan--ada pula uang dalam bentuk virtual yang disebut cryptocurrency.Secara harfiah, cryptocurrency mungkin bisa diurai dari kata cryptography (kriptografi/kode rahasia) dan currency (mata uang). Disebut demikian karena mata uang virtual itu dibuat dengan melibatkan disiplin ilmu yang berkaitan dengan sistem keamanan kode komunikasi atau kode-kode rahasia. Itu pula sebabnya mengapa uang virtual itu tidak disebut, misalnya, virtualcurrency. Cryptocurrency pertama kali dirancang oleh David Chaum, seorang doktor ilmu komputer dan administrasi bisnis jebolan University of California, Amerika Serikat. Pada tahun 1980-an, Chaum merancang sebuah algoritma yang sangat aman dan memungkinkan dilakukannya enkripsi (tulisan berkode/sandi) dalam melakukan transaksi dana elektronik.
Cryptocurrency baru kemudian kembali populr sejak sekitar tahun 2010. Kepopuleran cryptocurrency dibawa oleh penemuan yang dikerjakan Satoshi Nakamoto, seseorang atau mungkin sekelompok orang yang sampai saat ini bahkan belum diketahui identitasnya alias masih misterius. Semakin canggih nya teknologi pada saat ini alat tukar pun mulai berkembang dengan istilah non tunai. Seperti halnya uang, yang dahulu digunakan sebagai alat pembayaran apapun. Kini dengan hadirnya uang virtual dari berbagai bank sudah mulai di sosialisasikan misalnya untuk pembayaran jalan toll, parkr kendaraan hingga membeli makanan pada toko retail, yang tentunya membuat uang virtual semakin ikut berperan sebagai alat pembayaran pada saat ini. Namun dengan perkembangannya tersebut tentu tidak bisa di pungkiri akan kerentanannya dalam keamanan baik data maupun fisik kartu yang digunakan.

Solusi :

1.     Waspada terhadap kejahatan melalui upaya perubahan atau modifikasi data atau aplikasi yang ada pada kartu asli, sedemikian rupa sehingga pelaku memperoleh keuntungan finansial. Misalnya menambah danaE-Money atau merubah sistem internal aplikasi, sehingga prosedur perhitungannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.

2.    Resiko malfunction dapat berupa data corrupt atau hilang, tidak berfungsinya aplikasi atau kegagalan dalam pengiriman message. Resiko malfunction ini dapat diakibatkan oleh gangguan fisikal maupun elektronis pada instrumen atau karena adanya interupsi saat pengiriman message antara para pihak yang bertransaksi

3.  Hati-hati terhadap Bentuk kejahatan E-Money yang paling sederhana adalah dengan mencuri Kartu E-Money milik orang lain untuk kemudian menggunakan dana yang masih tersisa.

4.  Harus mengerti dan paham betul terhadap perkembangan teknologi informasi agar tidak mudah tergiur ataupun terjebak dalam permainan para pelaku kejahatan cyber. Terlebih untuk memberikan data pribadi dan data penting lainnya.






Daftar Pustaka :
https://kumparan.com/@kumparantech/selamat-datang-era-mata-uang-virtual-cryptocurrency
https://sis.binus.ac.id/2014/10/06/kajian-aspek-keamanan-uang-elektronik-e-money/
http://amrilputranegara.blogspot.co.id/2018/01/42-jelaskan-dan-beri-solusi-untuk-audit.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM CERDAS

SOLUSI UNTUK AUDIT SI TENTANG PEMBOBOLAN UANG PADA MESIN ATM.